Beberapa makanan, seperti udang, susu, dan telur, dapat menyebabkan intoleransi makanan pada beberapa orang, jadi jika Anda mengalami gejala seperti perut kembung, gas, dan pencernaan yang buruk setelah makan salah satu makanan ini, ing dan membuat janji dengan ahli alergi.
Untuk mengetahui apakah Anda tidak mencerna beberapa makanan ini dengan baik Anda dapat melakukan tes pengecualian makanan, berhenti makan makanan yang Anda curigai selama 7 hari dan kemudian makan makanan lagi untuk melihat apakah gejala muncul kembali. Jika mereka muncul kembali, Anda cenderung memiliki intoleransi atau alergi dan Anda harus berhenti mengonsumsinya. Lihat lebih lanjut tentang Bagaimana mengetahui apakah intoleransi makanan.
Biasanya intoleransi dan alergi makanan didiagnosis pada masa kanak-kanak, tetapi orang dewasa juga dapat mengembangkan kesulitan pencernaan ini dari waktu ke waktu. Dalam hal apapun, solusinya adalah untuk mengecualikan makanan dari diet dan mengambil antihistamin jika gejala seperti mulut bengkak muncul, misalnya.
Daftar makanan yang dapat menyebabkan intoleransi makanan
Kami mencantumkan aditif makanan dan makanan yang paling sering menyebabkan intoleransi makanan. Mereka adalah:
- Asal nabati: Tomat, bayam, pisang, walnut, kubis, stroberi, rhubarb
- Asal hewan: Susu dan produk susu, telur, ikan cod, makanan laut, ikan haring, udang, daging sapi
- Industri: Coklat, anggur merah, merica. Lihatlah gejala alergi coklat.
Ada juga bahan tambahan makanan, seperti pengawet, perasa, antioksidan dan pewarna, yang hadir di banyak makanan industri seperti biskuit, wafer, makanan beku dan sosis, yang dapat menyebabkan intoleransi makanan. Yang paling umum adalah:
Pengawet makanan | E 210, E 219, E 200, E 203. |
Aromatizer, makanan | E 620, E 624, E 626, E 629, E 630, E 633. |
Pewarna makanan | E 102, E 107, E 110, E 122, E 123, E 124, E 128, E 151. |
Antioksidan Makanan |
E 311, E 320, E 321. |
Huruf dan angka ini dapat dilihat pada label dan kemasan industri dan jika Anda mencurigai bahwa Anda alergi terhadap beberapa aditif ini, yang terbaik adalah menghindari semua makanan olahan dan berinvestasi dalam makanan alami, membuat diet yang seimbang dan terdiversifikasi.
Dengan mengecualikan makanan tertentu dari diet, penting untuk meningkatkan asupan vitamin dan mineral lain yang sama untuk menjamin kebutuhan nutrisi tubuh Anda. Misalnya: Mereka yang tidak toleran terhadap susu harus meningkatkan asupan makanan kaya kalsium lainnya seperti brokoli, dan mereka yang tidak toleran terhadap daging sapi harus makan ayam untuk menghindari anemia.